News and Announcements

Senin, 29 September 2014

Datangnya Zaman Jahiliyah Modern

Anak remaja di zaman sekarang sudah sangat memprihatinkan. Di zaman sekarang remaja lebih mementingkan perkataan dari sang kekasih dibandingkan dengan nasehat dari orang tua. Disaat mereka gembira mereka cenderung ingat sang kekasih dari pada orang tua, sedangkan di waktu mereka bersedih mereka ingat kepada orang yang melahirkan dan membesarkan mereka. Padahal mereka tahu bahwa “Surga berada di telapak kaki Ibu”. Tapi mengapa anak remaja di zaman sekarang masih mementingkan Pacar dibandingkan orangtua ? .
 Apakah Orang tua yang salah dalam mendidik atau memang anak remaja sekarang yang memang sudah tidak bisa dikendalikan. Hanya diri sendiri yang mampu menjawabnya.  Bahkan berita di media cetak maupun media televisi tidak sedikit anak membunuh orang tuanya lantaran hanya masalah sepele saja. Bahkan di Jember sendiri ada anak yang memenjarakkan ibunya sendiri lantaran hanya menebang pohon miliknya. Sudah dapat diartikan bahwa zaman sekarang ini bisa disebut sebagai “Zaman Jahiliyah Modern”.
Mengapa disebut sebagai Zaman Jahiliyah Modern ? Hal itu disebabkan karena banyak perilaku yang mencerminkan perilaku di zaman jahiliyah dahulu. Perilaku yang dimaksud adalah Kedurhakaan anak kepada orang tuanya, pemimpin yang tidak amanah, judi dimana-mana, pelecehan seksual yang setiap hari kita lihat, dan perilaku-perilaku lainnya. Itulah mengapa zaman modern ini disebut sebagai “Zaman Jahiliyah Modern”.
Di usia yang masih senja dimana anak-anak yang seharusnya bisa menikmati zaman anak-anak, sekarang ini banyak kita temukan siswa SD yang mengikuti hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Seperti merokok, minum minuman keras dan lainnya. Mereka yang seharusnya menjadi penerus bangsa, kini mereka hanya terjerumus dalam kesesatan. Masa depan yang curam menghantui mereka. Pendidikan yang seharusnya mereka tempuh kini mereka tinggalkan. Perkelahian antar pelajar pun terjadi di mana-mana. Lantaran hanya berawal dari masalah yang tidak begitu penting, yaitu hanya masalah sang kekasaih. Sekarang ini pacaran sudah bisa dikatakan sebagai “Budaya” bagi anak sekolah. Bagi anak sekolah pacaran merukapan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh semua siswa. Begitu juga dengan alat komunikasi seperti “Handphone”.
Di zaman modern ini, siapa yang tidak punya handphone ?, paling-paling hanya orang-orang yang sudah tua yang tidak mempunyai handphone. Handphone sendiri merupakan sarana bagi setiap orang yang wajib dimiliki. Pelajar sekarang tidak bisa lepas dari handphone. Satu hari tidak memegang Handphone rasanya sama dengan satu tahun tidak memegangnya. Entah apa yang mereka lakukan dengan Handphone tersebut. Di waktu belajar mengajar di sekolah sedang berlangsung tidak sedikit pelajar yang bermain dengan handponenya, sedangkan gurunya menerangkan di depan kelas. Begitu juga dengan “Sepeda Motor”. Banyak siswa yang mengendarai sepeda motor untuk di bawa ke sekolah. Padahal mereka tidak boleh mengendarai sepeda motor lantaran mereka belum mempunyai SIM. Apalagi di zaman sekarang Sepeda Motor dibuat sebagai ajang Balap Motor, yang sering kita jumpai di televisi dengan istilah “Gank Motor”.
Siapakah yang berhak di salahkan atas semua kejadian ini ? Mau jadi apa Indonesia kelak ini jikalau penerus bangsa yang seharusnya mengenyam pendidikan malah memilih hal-hal tersebut ? Siapakah yang harus bertanggung jawab atas semua ini? Apakah Pemerintah, Orang Tua atau penerus tersebut ?. Kita hanya bisa berharap semoga kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa dihilangkan oleh kita. Tugas kita hanya bisa Berbenah, Berbenah dan Berbenah untuk menjadi lebih baik lagi.
By : Mochammad Fathur Rozi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Music